Halaman

Jumat, 27 Maret 2015

"WE DON'T GET A CHANCE TO DO THAT MANY THINGS ..."


Posting ini dibuat untuk mengenang moment terbaik dalam hidup saya, ketika Tuhan mempercayakan saya untuk melayani sebagai Pendeta Tugas Khusus di sebuah Lembaga Pendidikan Kristiani yang cukup bergengsi di Jabodetabek (2009-2012). Menjadi Pendeta Sekolah dan sekaligus Kepala Bagian, bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Saya masuk dengan hati gembira, tetapi juga dengan rasa takut dan gentar. Ada banyak "rumor" yang saya dapatkan tentang penolakan dan tantangan yang harus saya hadapi di lapangan. Tampaknya gereja-gereja dan lembaga-lembaga pendidikan kita tidak steril dari dari "resistensi/sikap menolak (terhadap orang-orang tertentu yang berada diluar pagar) sekali pun mereka belum pernah duduk dan bekerja sama dalam sebuah kelompok. 

Dalam perjalanan hidup saya, Tuhan sering memberikan kejutan yang tak terduga. Itulah cara yang dipakai Tuhan untuk mendewasakan dan memurnikan panggilan hidup saya. Jalan hidup yang saya lalui tidak selalu mudah, mulus dan rata. Ada kalanya, bahkan seringkali, saya berada di lembah dan jurang yang sangat dalam. Namun Dia selalu menemani saya dan memberikan keberanian kepada saya untuk melanjutkan perjalanan dan menemukan kasih Tuhan. Tiga tahun tanpa terasa telah berlalu ... Ada suka dan duka, gelak tawa, dan derai air mata, kesedihan dan keceriaan. Ternyata hal yang tersulit dalam hidup ini, bukanlah untuk melampaui orang lain, tetapi melampaui ego dan diri kita sendiri. Saya tiba pada kesadaran, bahwa saya tidak akan pernah berhasil jika saya hanya memperbaiki hal yang di luar, dengan konflik yang terus menerus terjadi di dalam (Bukankah perubahan kerapkali membuat banyak orang merasa kurang nyaman, dan yang lebih menyedihkan adalah bila Anda berjuang seorang diri melawan arus yang mendominasi lapangan?). Akhirnya saya memutuskan untuk tidak melanjutkan pelayanan saya ... Di sinilah saya belajar tentang kasih, pengampunan, keikhlasan, ketulusan, dan kemurahan hati karena saya yakin Tuhan menaruh saya di tempat itu bukan karena "kebetulan" dan juga bukan "kecelakaan," tapi karena ada maksud Tuhan yang lebih indah dalam kehidupan saya.




Pengalaman hidup saya sebenarnya dibentuk oleh Tuhan melalui kesukaran, tantangan dan air mata. Masa kecil saya sulit, karena ayah saya memiliki delapan anak, membiayai Ibunya dan menyekolahkan adik-adiknya. Hidup kami pas-pasan, dan Papa menggembleng saya, adik dan kakak saya untuk kerja keras, berusaha dan terus  belajar. Kalau tidak, saya tidak akan bisa makan dan sekolah. Setiap libur kenaikan kelas, ayah saya menyediakan satu lemari buku kepahlawanan (waktu itu serial Old Shaterhand and Winnetou) untuk saya baca. Hasilnya, profile saya, jadi seperti ini. Lebih dekat dengan buku dan introvert. Saya bertumbuh kembang menjadi seorang pribadi yang senang belajar dan membaca. Tidak cukup banyak waktu yang saya miliki untuk berkumpul (hangout) bersama dengan teman-teman. Saya kuliah sambil bekerja, sebagai Guru Pendidikan Agama Kristen, Guru Sejarah dan Guru Geografi di salah satu sekolah swasta di Jakarta. Namun hobby belajar dan membaca masih terus terbawa, hingga saya berkeluarga dan bahkan menjadi seorang Pendeta. Saya bersyukur kepada Tuhan, yang mengijinkan saya untuk melanjutkan studi hingga Pascasarjana, sekali pun studi ini pada awalnya adalah sebuah kecelakaan (atas permintaan Lembaga, namun kemudian mengingkarinya, dan lepas tangan). Namun Tuhan mengubah kecelakaan itu menjadi anugerah dan berkat, karena saya mendapatkan sponsor dan dukungan dari sepasang suami dan istri yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dalam hidup mereka.

Di penghujung pelayanan saya sebagai seorang Pendeta, saya bersyukur kepada Tuhan untuk semua suka dan duka serta manis dan pahitnya dunia pelayanan dan pendidikan, yang menempa dan membentuk saya. Saya berdoa dan berharap, agar Tuhan berkenan memakai saya untuk terus melanjutkan pekerjaan-Nya dalam bentuk yang berbeda. Bukankah ladang Tuhan seluas dunia ini? Mengapa kita memagarinya hanya dalam ruang lingkup lembaga atau institusi, yang pada akhirnya hanya akan memadamkan kreativitas dan sukacita kita dalam melayani Tuhan dan sesama? Saya berdoa agar Tuhan Yang Mahabaik memberikan kepada saya, hati yang penuh dengan belas kasih dan tangan yang siap untuk merangkul, sehingga setiap orang yang saya jumpai dapat merasakan tuntunan, sapaan dan didikan Tuhan yang penuh dengan kasih melalui kehidupan mereka. Semoga! Saya jadi ingat apa yang dikatakan oleh Steve Jobs, "We don't get a chance to do that many things, and every one should be really excellent. Because this our life. Life is brief, and then you die, you know? And we'all chosen to do this with our lives. So it better be damn good. It better be worth it." 

Senin, 23 Maret 2015

APA ITU KEBUDAYAAN?

APA ITU KEBUDAYAAN?

Kebudayaan merupakan sebuah system arti dan makna yang tercipta secara historis, yang mewujud dalam pada satu system keyakinan dan praktek, yang mengatur dan menstrukturkan kehidupan individual dan kolektif manusia. Dengan demikian istilah kebudayaan selalu merujuk pada keyakinan-keyakinan dan praktek.
Kebudayaan juga merupakan sebuah cara, baik untuk memahami maupun untuk mengorganisasikan kurang lebih keseluruhan kehidupan manusia. Istilah budaya bisnis,  budaya obat, dan moral, politis, akademis atau seksual mengacu pada lembaga kepercayaan dan praktek yang mengatur bidang kehidupan manusia yang relevan, termasuk cara bagaimana budaya-budaya ini dikonsptualisasikan, dibatasi, distrukturkan, dan diatur.

Istilah kebudayaan “kita” bukan mengacu pada salah satu kebudayaan yang di dalamnya kita dilahirkan, karena kita berpindah atau mengadopsi dan dibesarkan dalam kebudayaan lain, tetapi kebudayaan yang digunakan untuk memahami dan mengorganisasikan kehidupan kolektif dan individual kita. Kebudayaan “kita” adalah kebudayaan yang kita diami, yang telah membentuk kita, dan yang kita manfaatkan untuk mengidentifikasi, dan kita mengakuinya sebagai anggota dari komunitas budaya yang berbagi bersama kepercayaannya dan berpartisipasi dalam prakteknya.



KOMUNITAS BUDAYA
Komunitas budaya merupakan sebuah kumpulan masyarakat yang berbagi pengetahuan, kepercayaan, agama dsbnya, yang bersatu menurut budaya yang sama. Walaupun  budaya lain memberi pengaruh dan memberi banyak kesenangan, namun tidak menjadi bagian dari kebudayaan kolektif mereka.

Dilahirkan dan dibesarkan dalam komunitas budaya berarti dipengaruhi secara mendalam oleh isi kebudayaan dan dasar komunalnya. Manusia dilahirkan dengan kumpulan kapasitas dan tendensi dan ditransformasikan secara perlahan oleh kebudayaan mereka ke dalam pribadi-pribadi rasional dan bermoral, dan kebudayaan membentuk dan menstrukturkan kepribadian mereka. Anggota komunitas budaya belajar untuk melihat dunia dengan cara yang khusus mengindividuasikan dan memberikan arti dan makna tertentu pada aktivitas dan hubungan manusia, dan untuk melangsungkan aktivitas dan hubungan manusia menurut norma-norma tertentu (=memberikan isi atau identitas kepadanya). Sebab itu Identitas dan identifikasi terkait erat dengan kebudayaan. Seseorang teridentifikasi sebagai laki-laki atau perempuan karena memiliki identitas yang sama dengan mereka, dan identifikasi seseorang memberikan sebuah dasar social, kekuatan emosi dan ukuran stabilitas serta obyektivitas pada identitas tersebut.

Meskipun manusia dibentuk oleh kebudayaan mereka, mereka tidak dibentuk atau ditentukan oleh kebudayaan, dalam pengertian tidak mampu memberikan pandangan kritis atau menonjolkan keyakinan dan aktivitas yang mendasar serta menggapai kebudayaan-kebudayaan lain. Determinisme budaya masuk akal hanya jika kita mengasumsikan bahwa kebudayaan merupakan suatu keseluruhan yang melekat dan keutuhan terstruktur yang dengan erat tidak terpengaruh oleh apa pun di luarnya, dan bahwa individu merupakan materi pasif dan liat yang tidak berpikir mandiri. Kebudayaan tidak hidup dengan sendirinya. Kebudayaan  terikat menjadi satu dan dipengaruhi oleh susunan ekonomi dan politik, tingkat perkembangan tehnologi, dsb yang dijalankan oleh masyarakat.



ARTIKULASI KEBUDAYAAN
Kebudayaan diartikulasikan dalam beberapa level. Pada level paling dasar budaya direfleksikan dalam bahasa, termasuk cara-cara sintaksisnya, tata bahasa dan kosa kata dalam membagi dan mendeskripsikan dunia. Kebudayaan juga ditanamkan dalam peribahasa, pepatah, mitos, ritual, symbol, memori kolektif, lelucon, bahasa tubuh, model komunikasi non-linguistik, adat, tradisi, institusi dan cara bertegur sapa. Pada level yang sedikit berbeda, budaya ditanamkan dalam literature seni, music, karya sastra lisan dan tulisan, kehidupan moral, cita-cita, dll. Dalam struktur dan tatanan kehidupan manusia, budaya juga diartikulasikan dalam peraturan-peraturan dan norma-norma yang mengatur hubungan social dan aktivitas dasar seperti bagaimana, di mana, kapan dan dengan siapa orang bergaul dan bercinta, bagaimana orang berkabung ddan melupakan kematian, dan memperlakukan orang tua, anak, istri, tetangga-tetangga dan orang asing.

Setiap kebudayaan berkembang sepanjang waktu, karena itu kebudayaan tetap menjadi keseluruhan yang kompleks dan tidak tersistematisasikan. Setiap budaya berubah secara internal, berbicara dalam sejumlah bahasa, dan rentangan kemungkinan interpretatifnya sering tidak menentukan.

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
Kebudayaan dan masyarakat tidak terpisahkan dalam pengertian bahwa tidak ada masyarakat tanpa budaya atau pun budaya yang tidak berhubungan dengan beberapa masyarakat, namun keduanya memiliki focus dan orientasi yang berbeda. Pada umumnya masyarakat mengacu pada kelompok manusia dan struktur hubungan di dalamnya di mana kebudayaan mengacu pada isi dan prinsip-prinsip pengorganisasian dan pengesahan hubungan tersebut.
Masyarakat terutama berhubungan dengan struktur pratek dan dengan mengandalkan keyakinan budayanya, masyarakat juga memiliki system sanksinya sendiri dalam bentuk pengasingan, pencabutan status social dan bermacam-macam kritik yang mereka andalkan untuk menegakkan praktek kebudayaan. Contohnya, praktek monogami, ditanamkan dalam arti dan makna yang ditetapkan oleh kebudayaan kita menyangkut masalah perkawinan dan hubungan jender. Manusia mungkin mengikuti monogamy karena berbagi dan menghormati kepercayaan tersebut, dank arena tidak ingin tampak aneh, mengundang perhatian yang bermusuhan atau menghadap cemooh dari para sahabat dan orang tuanya. Dalam hal perkawinan, orang mengikuti aturan tersebut karena alasan budaya; dalam hal hubungan antar gender orang melepaskan arti budaya, memandangnya sebagai praktek social daripada praktek budaya, dan mengikutinya karena alasan sosial.


KEBUDAYAAN DAN AGAMA
Kebudayaan berkaitan dengan arti dan makna tentang aktivitas dan relasi manusia, dan karena ini menjadi perhatian sentral bagi agama, keduanya cenderung terkait erat. Hampir tidak ada budaya yang dalam penciptaan, penyusunan dan keberlangsungannya, agama belum memainkan peranan penting sehingga kita bisa memiliki beberapa contoh dalam kebudayaan kaum humanis atau sekuler secara keseluruhan. Walau tampaknya memberi sifat seperti halnya kebudayaan, modernitas dalam kenyataannya mewarisi dan dibentuk secara mendalam oleh nilai-nilai, kepercayaan, dan mitos agama Kristen.
Baik peran agama maupun kebudayaan berbeda. Tidak ada kebudayaan yang dapat diperoleh seluruhnya dari agama, betapa pun detailnya, karena agama tidak pernah meliputi semua bidang kehidupan manusia dan mengantisipasi semua situasi. Hampir tidak ada agama mengatakan kepada para pengikutnya tentang bagaimana cara makan, berpakaian, berbicara, duduk, tidur, menggosok gigi, atau  bercinta. Kendati mungkin menetapkan bermacam-macam norma umum seperti menghormati orang tua, agama tidak mengatakan kepada para pemeluknya apakah penghormatan itu meliputi penahanan diri untuk tidak merokok di tengah-tengah kehadiran orang tua atau tetap duduk ketika orang tua sedang berdiri.

Kebudayaan dan agama mempengaruhi satu sama lain pada berbagai level. Agama membentuk system kepercayaan dan praktek pada satu kebudayaan, ketika para individu atau komunitas berpindah pada agama lain, cara berpikir dan hidup mereka mengalami perubahan penting. Pda bagian-bagiannya, kebudayaan mempengaruhi bagaimana agama diinterpretasikan, ritual dilakukan, tempatnya ditetapkan dalam kehidupan masyarakat, dan sebagainya.  Contohnya ; bentuk Kristianitas orang Cina, Mesir, Amerika dan Indonesia. Tidak ada agama dapat bebas dari kebudayaan, dan kehendak mulia tidak bisa memperoleh arti manusia yang sudah tetap tanpa mediasi budaya. Kristus itu ilahi tetapi kristianitas adalah fenomena budaya.

Tidak ada kebudayaan yang dapat secara eksklusif didasarkan pada agama, kebudayaan dapat dibentuk oleh agama dengan derajat dan cara yang berbeda. Beberapa kebudayaan pada dasarnya berasal dari agama dan sangat bergantung pada agama, namun di tempat lain, agama hanya merupakan salah satu sumber pengaruh dan terus menerus ditantang oleh pengaruh sains, moralitas sekuler dan akal budi kritis.

Kita dapat mengabstrasikan dasar budaya sebuah praktek dan mengikutinya untuk alasan social semata. Kita dapat memisahkan basis religious dan mengikuti atau menghormati alasan budaya atau bahkan secara eksklusif alasan social. Contohnya : orang-orang pergi ke gereja karena percaya pada Tuhan sebagai bagian dari komitmen religiusnya, atau karena hal itu bersifat integral denga budaya, dan menjaga kelangsungan komunitas budayanya, atau untuk meningkatkan status sosialnya. Orang merayakan Natal karena makna religious yang dalam, atau karena perayaan Natal merepresentasikan momen budaya penting dalam sejarah seseorang, atau karena perayaan ini merupakan jalan lain untuk mempertegas keanggotaan dalam masyarakat atau bukan untuk menarik perhatian.
Menjadi bagian dari komunitas budaya membuat kita mengikuti variasi dan tidak menjadi homogen secara alamiah. Keanggotaan satu komunitas budaya dengan demikian bervariasi dalam jenis dan tingkat. Individu mengalami konflik budaya ketika mereka menganut atau hidup dengan dua system arti dan makna yang berbeda, entah secara keseluruhan ataupun sebagian.



DINAMIKA KEBUDAYAAN
Tidak ada budaya yang bebas dari persaingan dan perubahan. Konflik kelas,  gender, generasi dan konflik lainnya mewabah dalam semua masyarakat dan berusaha menemukan ekspresi budaya yang sesuai sudut pandang  pengetahuan dan situasi yang baru. Setiap anggota komunitas budaya  tidak dapat menghindari merentangnya batas system praktek dan kepercayaan yang berlaku dan membuka kemungkinan interpretasi baru. Kebudayaan, dengan demikian, bukan merupakan warisan pasif, tapi satu proses aktif dalam menciptakan arti (bukan yang diberikan) tetapi secara konstan diartikan dan disusun ulang (=media kreativitas).

Kebudayaan masyarakat juga berubah sebagai tanggapan terhadap beberapa factor lain, seperti tehnologi, perang, dan bahkan bencana alam, sering dengan suatu cara yang tidak dipahami atau tidak dimengerti oleh masyarakat tersebut.

(Disarikan dari Pareh, Bikhu. Rethinking Multiculturalism, Cultural Diversity and Political Theory. Yogyakarta: Kanisius, 2008)


Bamboo Bridge Press


VISI

Menjadi perusahaan penerbitan yang inspiratif,  inovatif dan profesional


Buku Every Moment, Inspired Living, Pendidikan Kristiani Multikultural


Kamis, 12 Maret 2015

Every Action Counts!


Every Action Counts!
Sometimes it's the smallest things in life that can have the biggest impact
So take the lead and BE the person you would like to meet
Greet your co-workers warmly, complement someone, smile at a supermarket cashier, write a thank you letter etc
Just don't wait around for someone else to seize the initiative ...
As you might be left waiting!
"Not all of us can do great things.
But we can do small things with great love.”
― Mother Teresa


(Sumber: Noel Lyons)

KENAPA HARUS SAYA?






Arthur Ashe, pemain Wimbledon legendaris sekarat karena AIDS yg berasal dari darah yg terinfeksi virus ketika operasi jantung pada 1983.

Dia menerima surat dari para penggemarnya, salah satu dari mereka ada yg menyampaikan:  "Mengapa Tuhan memilih Anda untuk mendapatkan penyakit yg buruk seperti ini??"

Lima puluh juta anak mulai bermain tenis,  Lima juta dari mereka belajar bagaimana bermain tenis, Lima ratus ribu belajar tenis secara profesional,  Lima puluh ribu bertanding dalam turnamen,  Lima ribu mencapai Grand Slam,  Lima puluh mencapai Wimbledon, Empat mencapai semifinal, Dua mencapai final dan ketika saya menggenggam pialanya, saya tak pernah bertanya pada Tuhan, "Kenapa (harus) saya?"

Cobaan membuatmu kuat. Kesedihan membuatmu tetap menjadi manusia. Kegagalan membuatmu tetap rendah hati. Kesuksesan membuatmu tetap berpijar. Namun, hanya iman yg membuatmu tetap melangkah.

Nikmatilah hidupmu. Tapi? Hanya anak2 miskinlah yg melakukannya. Tapi? Hanya mereka yg hidup sederhana yg bisa tidur nyenyak. Berjalanlah dengan rendah hati. Dan mencintailah dengan tulus
(Sumber: Unknown)

Terhadapnya, Arthur Ashe menjawab:Jadi ketika sekarang saya sakit, bagaimana bisa saya menanyakan kepada Tuhan, "Kenapa (harus) saya?"

Kebahagiaan membuatmu tetap manis.Layak dibagikan:Kadang engkau merasa tidak puas terhadap kehidupanmu sementara banyak orang di dunia ini memimpikan bisa hidup sepertimu.Anak kecil di ladang memandang pesawat terbang di atasnya, dan memimpikan bisa terbang, tetapi sang pilot di pesawat itu memandang ladang di bawahnya dan memimpikan bisa pulang ke rumah.Begitulah hidup.Jika kekayaan adalah rahasia kebahagiaan, tentu orang-orang kaya akan menari-nari di jalanan. Jika kekuatan memang menjamin keamanan, tentu orang-orang penting akan berjalan tanpa pengawalan. Jika kecantikan dan kepopuleran memang membawa kita pada hubungan yang ideal, tentu para selebriti pasti punya perkawinan yg terbaik.Hiduplah sederhana...

KASIH ADALAH ANUGERAH TUHAN YANG TERINDAH



Kasih merupakan anugerah Tuhan yang terindah Kasih membuat hidup tetap mempersona dan berwarna,  walau pun penuh dengan duri Ia menyapu gelapnya hidup hanya dengan kedipan mata Keindahan kasih tak pernah sirna terhapus derita yang mungkintelah mengacaukan kehidupan ...Di dalam gelapnya kehidupan, kasih senantiasa hadir memberi terangKekuatan Kasih bukan seperti banjir yang melanda kota Jakarta, tetapi seperti air sungai yang senantiasa mengalir tiada hentiKedasyatan Kasih bagaikan angin sepoi-sepoi yang berhembus memasuki relung hati dan jiwa ...

Saya menemukan puisi tentang kasih ini, ketika saya merenungkan kehidupan dan pelayanan saya, yang genap dua puluh lima tahun pada hari ini (21 Februari 1991-21 Februari 2016). Saya bukan malaikat, hanya manusia biasa yang berupaya tetap setia guna memenuhi panggilan-Nya dalam kehidupan saya.


Maryam Kurniawati D.Min (Diracik dari berbagai sumber, salah satunya katolisitas.org/10342/puisi kasih)

DAMAI YANG HILANG



By Pdt. Maryam Kurniawati D.Min

Semua orang pasti pernah marah. Jika Anda termasuk orang yang gampang marah dan kesal, hati-hati! Mengapa? Pertama,karena kemarahan adalah emosi yang negatif, yang dapat membuat Anda sakit kepala dan kehilangan damai sejahtera.

Kemarahan memiliki spektrum yang berbeda, mulai dari frustrasi ringan, hingga kemarahan yang meluap-luap. Menurut para ahli, kemarahan tidak hanya akan mempengaruhi emosi saja, tetapi kemarahan juga mempengaruhi otak Anda. Bagian dari otak yang akan merespon di bagian otak ketika Anda marah adalah amigdala. Amigdala merespons emosi dan naluri yang terkait dengan rasa takut, stres, dan perasaan terancam.

Ketika Anda marah, darah akan mengalir langsung ke korteks frontal dan mengurangi kemampuan Anda untuk berpikir dan bertindak secara rasional. Hasilnya bisa menguntungkan, tetapi juga bisa merugikan Anda. Sebab itu ketika marah, banyak orang bertindak tidak rasional dan akhirnya menyesal..




Kemarahan akan membuat kelenjar adrenal memproduksi hormon adrenalin dan stres, yaitu kortisol. Kemudian darah yang biasanya mengalir ke lambung dan usus akan mengubah arah ke otot dan mempersiapkan tubuh Anda untuk melawan. Hal itu menyebabkan Anda bisa melakukan hal-hal yang tidak masuk di akal dan di luar kemampuan fisik ketika Anda marah. Ketika Anda marah, tekanan darah, suhu tubuh, pernafasan, denyut jantung juga akan meningkat serta pupil mata melebar. Jika Anda sering marah dan kesal, dalam jangka panjang hal ini merusak jantung dan kesehatan mental Anda.

Peristiwa kebangkitan Lazarus (Yohanes 11:45-57) menimbulkan kemarahan dalam diri orang-orang Farisi. Orang-orang Farisi merasa tersinggung, kesal, marah dan sakit hati kepada Tuhan Yesus, karena dianggap telah menyimpang dari kaidah-kaidah/norma-norma agama Yahudi. Popularitas mereka langsung terjun payung, dan mereka merasa tidak damai sejahtera karena orang banyak lebih percaya kepada Tuhan Yesus. Ujung-ujungnya, mereka berusaha untuk menyingkirkan Tuhan Yesus dengan menghalalkan segala cara, seperti menggunakan wibawa Mahkamah Agama. Namun Tuhan Yesus tidak merespon secara negatif kemarahan dan kekesalan mereka. Ia mengupayakan jalan tengah, yaitu jalan damai serta meredam kemarahan dengan pergi ke suatu tempat.

Setiap orang bisa saja tersinggung, kesal dan marah. Salah satu peyebabnya adalah pikiran negatif tentang orang lain. Salah duga dan buruk sangka kerapkali membuat seseorang tidak hanya kehilangan damai sejahtera tetapi juga bersikap kejam dan jahat karena ia mencari sasaran kemarahan. Akibatnya, orang lain juga merasa tidak damai sejahtera. Sekarang ini banyak sekali alasan yang membuat orang menjadi tersinggung, marah dan sakit hati serta menjadi pemarah. Tuhan Yesus mengajar kita untuk berpikir positif bukan negatif. Mencari hikmah dibalik semua masalah, meredam kemarahan serta mengupayakan jalan damai akan menolong kita tidak kehilangan kontrol serta damai sejahtera. Berdamai dengan Tuhan, berdamai dengan sesama dan berdamai dengan diri sendiri adalah solusi yang terbaik (Kebaktian Remaja GKI Cicurug, 22 Februari 2015)



MANIS DAN PAHIT







Manis dan pahit, adalah dua kombinasi rasa yang menarik. 
Ada kalanya hidup ini terasa begitu manis, seperti kue lava coklat dan ice cream vanilla yang manis. Tetapi tidak jarang pula terasa begitu pahit, seperti kopi tanpa gula. Semuanya bergantung pada kita. Apakah kita mau menggabungkannya, sehingga hidup ini terasa manis tapi juga pahit karena disitulah letak keindahannya. Bila kita tiak mampu berjalan seorang diri, buatlah lompatan ... asal jangan sendiri (kata seorang sahabat), karena Tuhan akan menjadikan semuanya menjadi indah tepat pada waktunya (Pengkotbah 3:11) - (Baileys Choco Lava Cake, Baikeys Coffee)

HOMO SOCIUS


By Pdt. Maryam Kurniawati D.Min


Manusia adalah makhluk sosial (Homo Socius). Dalam menjalani kehidupan ini, manusia tidak dapat hidup seorang diri tanpa bantuan orang lain. Sehebat apa pun dia, orang pasti membutuhkan kehadiran dan pertolongan orang lain dalam kehidupannya. 

Menurut Abraham Maslow manusia memiliki 5 macam kebutuhan yaitu physiological needs(kebutuhan fisiologis), safety and security needs (kebutuhan akan rasa aman), love and belonging needs (kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki), esteem needs(kebutuhan akan harga diri), dan self-actualization (kebutuhan akan aktualisasi diri) yang dijabarkan sebagai berikut:

1.   Kebutuhan Fisiologis (Physiological). Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar semua manusia seperti makan, minum, istirahat, menghirup udara, menghindari rasa sakit dsb. Jika kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi, tubuh manusia akan menjadi rentan terhadap sakit penyakit.

2.   Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (Safety and Security Needs)  Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah terpenuhi, kebutuhan akan rasa aman, stabilitas, proteksi dan keteraturan akan muncul. Jika tidak terpenuhi, akan timbul rasa cemas dan takut sehingga dapat menghambat pemenuhan kebutuhan lainnya.

3. Kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki (Love and Belonging Needs). Ketika kedua jenis kebutuhan di atas terpenuhi, seseorang akan membutuhkan kasih sayang dan rasa memiliki. Hal ini dapat terlihat dalam usaha seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman, kekasih, anak, atau bahkan keinginan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas tertentu seperti tim sepakbola, klub peminatan dan seterusnya. Jika tidak terpenuhi, maka perasaan kesepian akan timbul.

4.   Kebutuhan akan harga diri (Esteem Needs). Setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, akan timbul kebutuhan akan harga diri. Menurut Maslow, terdapat dua jenis, yaitu lower one dan higher oneLower one berkaitan dengan kebutuhan seperti status, atensi, dan reputasi. Sedangkan higher one berkaitan dengan kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, prestasi, kemandirian, dan kebebasan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dapat timbul perasaan rendah diri dan inferior.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization). Kebutuhan terakhir menurut Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Jenis kebutuhan ini berkaitan erat dengan keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri. Menurut Abraham Maslow, kepribadian bisa mencapai peringkat teratas bila mengalami interaksi dengan banyak orang, karena dengan aktualisasi diri seseorang akan dapat memanfaatkan potensinya secara sempurna.




            Dari kelima hierakhi kebutuhan yang dijabarkan oleh Abraham Maslow, kita disadarkan bahwa hidup kita tidak terpisahkan dari orang-orang yang ada di sekeliling kita. Dengan teman-teman kita dapat berbagi suka dan duka, dan ada orang-orang yang dihadirkan Tuhan untuk memberikan pertolongan ketika kita sakit, susah dan menderita. Ya, itulah sebabnya kita saling membutuhkan. Saya butuh kamu, dan kamu butuh saya.

            Keluarga (orang tua, anak, suami atau isteri) adalah orang-orang yang paling dekat dengan kita. Sekali pun kadang dipisahkan oleh jarak, tetapi tidak membuat kita kehilangan kontak. Komunikasi dan hubungan batin tetap harus terjaga. Di dunia ini seungguhnya semua orang saling membutuhkan. Tidak ada satu pun manusia yang dapat hidup seorang diri tanpa bantuan orang lain. Sehebat apa pun dia, pasti membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.

            Coba bayangkan saja, apa jadinya hidup keluarga kita bila tidak ada tukang sayur yang menjual tahu, tempe, telur, wortel, kacang panjang, bawang merah, bawang putih  dsb untuk kita masak dan makan? Mungkin kita punya uang yang banyak, tetapi jika tidak ada petani yang menanam padi di sawah, dan sayur mayur di ladang, keluarga kita akan mati kelaparan. Coba lihat halaman depan rumah. Apa jadinya bila tidak ada truk pengangkut sampah, dan tukang sapu yang membersihkan daun-daun kering dan bungkus plastik makanan dan minuman yang berserakan di jalan? Rumah kita pasti akan penuh dengan sampah yang bau dan busuk, dan halaman rumah kita menjadi sarang tikus dan ular.

          Percayalah, hidup kita akan susah dan tidak menyenangkan seandainya kita hidup seorang diri tanpa teman atau orang lain di sekitar kita. Perhatian dan kepedulian orang lain kepada kita adalah wujud nyata bahwa kita kita tidak sendiri dalam hidup ini. Sebab itu dalam komunitas keluarga dan masyarakat, akan selalu ada uluran tangan dari orang lain dan kita harus senantiasa introspeksi, untuk bisa berbagi dan membantu orang lain. (Disarikan dari berbagai sumber :))


HIDUP BERDAMAI DENGAN GLAUCOMA


By Pdt. Maryam Kurniawati D.Min

Beberapa hari yang lalu, saya mengalami gangguan di mata sebelah kanan saya. Rasanya nyeri dan kepala pening. Sudah lama saya tidak kontrol ke dokter, pertama kuatir ukuran kacamata bertambah, dan kedua, merasa aman, dan tidak ada gangguan yang cukup berarti. Kontrol ke dokter bisa dilakukan 6 bulan atau 12 bulan sekali. Kecuali ada situasi darurat (seperti serangan karena tekanan bola mata tinggi, pandangan kabur, rasa nyeri di mata atau pembuluh darah di mata pecah. Senin pagi (2/2/2015) akhirnya saya konsultasi ke Dr. Vinsensius di Klinik Mata Nusantara. Beliau adalah salah satu ahli Glaukoma, selain Dr. Srinagar (RS Aini, sudah uzur), dan Dr. Vidyapati (JEC Menteng) yang saya kenal.

Pertanyaan pertama yang diajukan adalah, siapa yang sakit Glaukoma di Keluarga. Jawaban saya, adalah Ibu dan Kakek saya (Ayah dari Ibu), dan saya mengalami Glaukoma sejak 12 tahun yang lalu. Sudah di laser kedua bola mata, karena tekanan bola mata yang tinggi dan secara teratur merawat Glaukoma saya dengan baik. Pemeriksaan dilakukan secara teliti, tekanan bola mata masih normal, hanya ukuran kacamata sebelah kiri bertambah dan permukaan mata kering. Saya harus memakai obat tetes Timol 2 kali sehari, dan air mata buatan 3-4 kali sehari. Ah tampaknya, saya harus lebih banyak meneteskan air mata agar permukaan mata saya tidak kering smile emoticon Saran dokter, saya harus menghindari obat2 flu seperti Panadol, Obat Batuk yang biasa dijual di apotik-apotik. Menghindari kopi frown emoticon (sedihnya, karena saya paling suka dengan teh dan kopi).

Tapi Tuhan sungguh baik, saya sudah mengalami serangan dua kali (mata kiri), di laser kedua bola mata, ukuran kaca mata jauh dekat plus plus... Tapi saya masih bisa membaca banyak buku, menggunakan komputer/laptop, menulis, melayani Kebaktian/Sakramen, bahkan membuat Kurikulum dan menyelesaikan studi saya tepat pada waktunya. Penglihatan saya berangsur-angsur memang berkurang, tapi seperti yang pernah di katakan Ayah saya, "Tuhan menutup sebagian matamu agar engkau tidak melihat Hal-Hal yang tidak perlu kau lihat."

Saya ingin mensharingkan kepada Teman-Teman, apa itu Glaukoma dan bagaimana kita dapat mengatasi atau merawatnya dengan baik. Semoga bermanfaat. Soli Deo Gloria.


Glaukoma
Glaukoma merupakan kondisi dimana terjadi kerusakan saraf optik yang diikuti dengan gangguan pada lapangan pandang, yang biasanya disebabkan karena tekanan bola mata yang meninggi. Hipertensi, diabetes militus juga merupakan faktor resiko terjadinya Glaukoma, selain orang-orang dengan kelainan kaca mata dengan minus/plus tinggi, migren dan riwayat penyakit Glaukoma dalam Keluarga (seperti Ibu/Ayah/Saudara kandung yang Glaukoma).

Penggunaan golongan cortisone (steroids) dalam jangka waktu lama dan terus-menerus, seperti obat tetes mata obat inhaler untuk penderita asma, obat steroid untuk radang sendi, dan pengasup obat yang memakai steroid secara rutin lainnya bisa menjadi pemicu faktor risiko timbulnya Glaukoma. Penggunaan kacamata minus tinggi juga dapat menjadi faktor risiko timbulnya glaukoma. Pada tekanan bola mata di atas 21 mmHg sangat berisiko tinggi terkena Glaukoma. Bagi sebagian orang, tekanan bola mata yang lebih rendah sudah dapat merusak saraf optik.

APA ITU GLAUKOMA?

Glaukoma adalah penyakit pada syaraf penglihatan yang menyebabkan luas pandangan menyempit dan dapat berakhir dengan kebutaan. Tekanan bola mata yang tinggi dapat membahayakan dan menghancurkan sel-sel daripada syaraf/nervus opticus di mata. Begitu terjadinya kehancuran sejumlah sel-sel tersebut, suatu keadaan bintik buta (blind spot) mulai terbentuk dalam suatu lapang pandangan. Bintik buta ini biasanya dimulai dari daerah samping/tepi (perifer) atau daerah yang lebih luar dari satu lapang pandangan. Pada tahap lebih lanjut, daerah yang lebih tengah/pusat akan juga terpengaruh. Sekali kehilangan penglihatan terjadi, keadaan ini tidak dapat kembali normal lagi (ireversibel). Dibanyak negara termasuk Indonesia, Glaukoma merupakan penyebab kebutaan nomor dua setelah katarak.

BAGAIMANA TERJADINYA GLAUKOMA

Penyebab penyakit ini multi factor. Tekanan bola mata yang meninggi merupakan faktor utama. Tekanan bola mata yang meninggi ini, paling sering disebabkan oleh hambatan pengeluaran cairan bola mata (humour aquous).

JENIS DAN TIPE GLAUKOMA

Bila merujuk South East Asia Glaucoma Interest Group (http://www.seagig.org), ada berbagai jenis Glaukoma, yakni Primary Open Angle Glaucoma (Glaukoma sudut terbuka), Acute/chronic closed angle glaucoma (Glaukoma sudut tertutup), Normal Tension Glaucoma, congenital glaucoma, pigmentary glaucoma dan secondary glaucoma.

Tipe pertama, Primary open angle glaucoma (Glaukoma sudut terbuka). Tipe ini merupakan yang paling umum/sering pada Glaukoma dan terutama terjadi pada orang lanjut usia (di atas 50 tahun). Penyebabnya adalah peningkatan tekanan di dalam bola mata yang terjadi secara perlahan-lahan. Rata-rata tekanan normal bola mata adalah 14 sampai 16 milimeter air raksa (mmHg). Tekanan sampai 20 mmHg masih dalam batas normal. Tekanan di atas atau sama dengan 22 mmHg diperkirakan patut dicurigai menderita Glaukoma dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Tipe kedua, Normal tension glaucoma (Glaukoma bertekanan normal). Glaukoma bertekanan normal adalah suatu keadaan dimana terjadi kerusakan yang progresif terhadap syaraf/nervus opticus dan terjadi kehilangan lapang pandangan meski tekanan di dalam bola matanya tetap normal. Tipe glaukoma ini diperkirakan ada hubungannya, meski kecil, dengan kurangnya sirkulasi darah di syaraf/nervus opticus, yang mana mengakibatkan kematian dari sel-sel yang bertugas membawa impuls/rangsang tersebut dari retina menuju ke otak. Sebagai tambahan, kerusakan yang terjadi karena hubungannya dengan tekanan dalam bola mata juga bisa terjadi pada yang masih dalam batas normal tinggi (high normal), jadi tekanan yang lebih rendah dari normal juga seringkali dibutuhkan untuk mencegah hilangnya penglihatan yang lebih lanjut. Glaukoma bertekanan normal ini paling sering terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit pembuluh darah, orang Jepang atau pada perempuan.

Tipe ketiga, Angle closure glaucoma (Glaukoma sudut tertutup). Glaukoma sudut tertutup paling sering terjadi pada orang keturunan Asia dan orang-orang yang penglihatan jauhnya buruk, juga ada kecenderungan untuk penyakit ini diturunkan di dalam keluarga, jadi bisa saja di dalam satu keluarga anggotanya menderita penyakit ini. Pada orang dengan kecenderungan untuk menderita Glaukoma sudut tertutup ini, sudutnya lebih dangkal dari rata-rata biasanya. Karena letak dari jaringan trabekular meshwork itu terletak di sudut yang terbentuk dimana kornea dan iris bertemu, makin dangkal sudut maka makin dekat pula iris terhadap jaringan trabecular meshwork. Kemampuan dari cairan mata untuk mengalir/melewati ruang antara iris dan lensa menjadi berkurang, menyebabkan tekanan karena cairan ini terbentuk di belakang iris, selanjutnya menjadikan sudut semakin dangkal. 
Jika tekanan menjadi lebih tinggi membuat iris menghalangi jaringan trabecular meshwork, maka akan memblok aliran. Keadaan ini bisa terjadi akut atau kronis. Pada yang akut, terjadi peningkatan yang tiba-tiba tekanan dalam bola mata dan ini dapat terjadi dalam beberapa jam serta disertai nyeri yang sangat pada mata. Mata menjadi merah, kornea membengkak dan kusam, pandangan kabur, dsb. Keadaan ini merupakan suatu keadaan yang perlu penanganan segera karena kerusakan terhadap syaraf opticus dapat terjadi dengan cepat dan menyebabkan kerusakan penglihatan yang menetap. Tidak semua penderita dengan glaukoma sudut tertutup akan mengalami gejala serangan akut. Bahkan, sebagian dapat berkembang menjadi bentuk yang kronis. Pada keadaan ini, iris secara bertahap akan menutup aliran, sehingga tidak ada gejala yang nyata. Jika ini terjadi, maka akan terbentuk jaringan parut diantara iris dan aliran, dan tekan dalam bola mata tidak meningkat sampai terdapat jumlah jaringan parut yang banyak. Serangan akut bisa dicegah dengan memberikan pengobatan. Berdasarkan hasil survey epidemiologi, glaukoma sudut tertutup lebih sering terjadi di Asia Timur, khususnya keturunan Tionghoa.

Tipe keempat, Pigmentary glaucoma. Pigmentary glaucoma adalah suatu bentuk yang diturunkan dari bentuk Glaukoma sudut terbuka yang mana kejadiannya lebih banyak terjadi pada laki-laki dari pada perempuan. Orang yang dengan miop (berkaca mata minus) biasanya yang lebih sering terkena. Bentuk anatomi dari mata merupakan faktor kunci untuk berkembangnya bentuk ini.

Tipe kelima, Congenital glaucoma. Bentuk ini adalah bentuk yang jarang terjadi, yang disebabkan oleh system pengaliran cairan mata yang abnormal. Ini bisa terjadi pada waktu lahir atau berkembang di kemudian hari. Para orang tua bisa mengetahui jika anaknya menderita kelainan ini dengan cara memperhatikan apakah anaknya sensitif terhadap cahaya, mata yang besar dan berawan/kusam atau mata berair berlebihan. Biasanya diperlukan tindakan bedah untuk menanganinya.

Tipe keenam, Secondary glaucoma. Bentuk ini adalah sebagai hasil dari kelainan mata lainnya seperti trauma, katarak, atau radang mata. Penggunaan obat-obat golongan steroid (kortison) juga mempunyai kecenderungan untuk meningkatkan tekanan di dalam bola mata.

KELUHAN-KELUHAN PENDERITA GLAUKOMA

Glaucoma kronis, nyaris tanpa keluhan. Bila mempunyai factor-faktor dan resiko seperti di atas, sebaiknya anda memeriksakan diri pada dokter mata.
Glaucoma Akut, tiba-tiba mata anda sakit, merah, melihat pelangi disekitar sumber cahay (lampu), dapat sakit kepala, mual sampai muntah. Bila hal ini terjadi, segeralah ke dokter mata.

PETUNJUK BAGI PENDERITA GLAUKOMA

1. Simpan dan pergunakan obat sesuai petunjuk dokter, jangan sampai kehabisan obat.
2.   Kontrol yang teratur untuk mengetahui kondisi mata anda kemungkinan adanya perubahan pengobatan (4-6 bulan sekali, dan bila terjadi seorang an segera ke Rumah Sakit Mata terdekat)
Jangan minum berlebihan, sekali minum cukup segelas air. Bila anda suka minum kopi, batasilah hanya secangkir sehari.
3.   Hindari ruang gelap (seperti bioskop, ruang pertunjukan opera dst)
4. Hindari kerja fisik dan mental yang berlebihan. Hindari kemungkinan mengangkat beban yang berat (5-10 kg).
Tidur dan istirahat yang cukup.
5.   Katakanlah dimanapun anda berobat bahwa anda penderita Glaukoma. Gunakanlah pola hidup dan makan yang sehat.

Semoga bermanfaat....!

(Dirujuk dari berbagai sumber, dapat di eksplorasi di Google)





 

"BELAJAR DARI MUSA, PEMIMPIN YANG MENGAMATI DAN BERSEDIA MENYIMPANG"


Selama 40 tahun Musa menjadi seorang gembala. Mengalami suka dan duka untuk menjaga dan memelihara domba-domba yang dipercayakan kepadanya. Di Gunung Horeb, malaikat Tuhan menampakkan diri kepada Musa dalam belukar duri yang menyala. Api menjadi simbol kehadiran Tuhan. Reaksi Musa: Terkejut, kuatir, dan takut. Musa diminta untuk menggalkan kasutnya.

Mungkin Musa bukan sosok pemimpin yang kita harapkan, namun beginilah cara Tuhan bekerja. Memakai orang-orang yang tidak sempurna untuk memajukan Kerajaan Allah. Dalam upayanya untuk menolong seorang budak, Musa membunuh seorang mandor Mesir, menyembunyikan mayatnya, dan namanya masuk ke dalam daftar orang yang dicari (Kel 2:11-15).  Yang perlu kita catat, Musa menjadi seorang pemimpin bukan karena kepentingan dan  ambisi pribadi. Bukan pula karena haus kekuasaan dan gila hormat. Yang Musa lakukan adalah keluar dari zona aman (atau hidup  yang berpusat pada diri sendiri) untuk berpihak dan membela orang-orang Israel yang tertindas dan teraniaya.

Musa dipakai Tuhan untuk memimpin orang-orang Israel kembali ke Kanaan. Sebuah perjalanan panjang, yang membutuhkan kesabaran, kelemah-lembutan, ketekunan, kerendah hatian dan  penyerahan yang penuh kepada Tuhan. Perenungan kita: Seorang pemimpin tidak dilahirkan, tetapi dibentuk oleh Tuhan melalui berbagai proses kehidupan. Melalui banyak suka dan duka, kita belajar untuk sabar, lemah-lembut, tekun, rendah hati dan bersandar kepada Tuhan. Jangan lupa, Tuhan bisa saja mengubah hidup seseorang untuk menjadi alat di tangan-Nya.

Persoalannya sekarang adalah, maukah kita menjadi orang-orang yang dipakai oleh Tuhan untuk menjadi orang-orang yang berpihak kepada mereka yang tertindas dan teraniaya, dan  tidak menjadi seorang penonton, atau orang-orang yang diam dan berpangku tangan? Semoga! (Materi PAW GKI Samanhudi, 25 September 2014)