PENGHIBURAN DARI TUHAN
Persiapan
GSM GKI Serpong, 25 November 2016
Pdt. Em. Maryam Kurniawati D.Min
Fokus
Untuk Batita
- ASM
mengenal Tuhan yang selalu menghibur mereka
Fokus
Untuk Anak Kecil
- ASM mengenal
Tuhan yang selalu menghibur mereka
- ASM dapat
menyebutkan, apa yang dilakukan Tuhan untuk menghibur mereka
Fokus
Untuk Anak Besar
- ASM dapat
menyebutkan, apa yang dilakukan Tuhan untuk menghibur mereka
- ASM
menjadikan Tuhan, sebagai Sumber Kekuatan dan Penghiburan dalam kehidupan
mereka
Ilustrasi: Kisah Nyata Intan Olivia Marbun[1]
“Mama..aku
cantik kan?” ujar Intan sembari menari kecil di hadapan Diana. Wajah manis dan
imut itu begitu semringah di Minggu pagi, 13 November 2016. Kenangan itu
membekas dalam benak Diana Susan Sinaga. Siapa sangka, Minggu nan cerah itu
justru menjadi hari terakhirnya melihat sang buah hati.
Tarian
lucu dan ucapan terakhir itu terngiang-ngiang terus di kepala Diana. Namun apa
daya, Tuhan berkehendak lain. Intan Olivia Marbun, buah hatinya
yang baru menginjak usia 2,5 tahun akhirnya meninggalkan Diana selamanya.
Ledakan
bom di Gereja Oikumene yang menyasar ke empat anak-anak di depan gereja,
menghancurkan segalanya. Kini, perempuan berusia 32 tahun itu seperti luruh tak
berdaya. Air mata menggenang di kedua bola matanya. Suaranya pun parau akibat
tangisan yang tak kuasa dibendungnya.
"Mama..aku
cantik kan?” kata itu kembali diucapkan Diana di bawah guyuran hujan di Desa
Putak Kecamatan Loa Janan Ulu Kabupaten Kutai Kertanegara, pada hari Selasa, 15
November 2016, atau sehari usai Intan bertahan belasan jam menahan sakit di RS
AW Syahranie Samarinda.
Sehari sebelumnya, dokter
menyebut, kondisi Intan Olivia memang memprihatinkan. Tubuhnya terbakar hebat
hingga 80 persen. Paru-parunya membengkak dipenuhi asap kotor akibat ledakan.
Bocah
berparas cantik ini pun tak mampu lagi bertahan. Senin pagi, 14 November, ia
pun mengembuskan nafas terakhirnya di hadapan Diana dan suaminya, Anggiat
Banjarnahom.
Ledakan
bom molotov di Gereja
Oikumene Samarinda
terjadi pada Minggu, 13 November 2016, pada pukul 10.15 waktu setempat.
Dilaporkan, ada seorang pria bernama Juhanda alias
Jo (37 tahun) datang ke halaman gereja dan melempar bom molotov. Bom itu memang
membawa malapetaka. Tiga teman Intan Olivia di Gereja Oikumene tempat mereka
beribadah ikut menjadi korban. Namun memang Tuhan menghendaki Intan Olivia
lebih dahulu.
Kita semua
ikut berduka karena Intan Olivia Marbun meninggalkan Ibu dan Ayahnya untuk
selama-lamanya. Kita doakan agar Tuhan menghibur Ibu dan Ayah Intan. Kita
doakan agar tidak ada lagi anak-anak lain yang menjadi korban akibat ledakan
bom di mana pun juga mereka berada.
Bacaan:
Yesaya 40:1-11
Dalam versi NIV (New International
Version) Bible, perikop ini berjudul “Comfort
for God’s People,”
yang artinya ketenangan, sebuah jaminan penghiburan dari Tuhan bagi umat
kepunyaan-Nya.
Cerita
Alkitab: Penghiburan dari Tuhan
“Lihat,
itu Tuhan ALLAH, la datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya, Ia berkuasa”
(Yesaya 40:10a)
Berada di
dalam kesulitan dan pergumulan, karena terbelenggu atau terkurung di suatu
tempat asing, memang tidak mudah. Orang yang mengalaminya akan merasa sangat
sedih dan takut. Kesedihan dan ketakutan makin bertambah, jika harapan untuk
segera bebas tidak kunjung tiba. Penantian panjang akan pembebasan, tanpa
kepastian membuat orang merasa sedih, kecewa, putus asa dan tidak berdaya.
Ketika berada di dalam pembuangan di Babel, orang-orang Israel merasa sedih dan
kecewa karena sebagai umat pilihan Allah, mereka diperbudak atau diperhamba
oleh bangsa asing (yaitu bangsa Babel). Mereka merasa putus asa dan tidak
berdaya karena tidak ada orang yang dapat membebaskan mereka. Berbagai bentuk penyiksaan dan perlakuan kasar yang
dilakukan para penguasa Babel seakan tak terpisahkan dari kehidupan mereka.
Ratapan menahan berbagai penderitaan dan perlakuan kasar telah mereka serukan
kepada Tuhan. Namun Tuhan tak kunjung datang untuk menolong mereka.
Mereka merasa bahwa Tuhan telah mengabaikan,
membiarkan dan meninggalkan umat-Nya. Setelah bertahun-tahun mengalami
penderitaan dan penindasan yang dilakukan oleh para penguasa Babel, Tuhan Allah
memerintahkan Nabi Yesaya untuk menghibur dan menenangkan hati orang-orang
Israel. Mereka diminta untuk bertobat, kembali ke jalan Tuhan karena Tuhan
Allah yang akan membebaskan umat-Nya dengan kemuliaan, kekuatan dan
kekuasaan-Nya. Semua manusia lemah dan tidak berdaya. Hanya Tuhan Allah yang
kuat dan berkuasa untuk membebaskan dan menyelamatkan mereka.
Di tengah berbagai
kesulitan yang menyedihkan dan menakutkan kita, kedatangan Tuhan Yesus dalam
kemuliaan dan kekuasaan-Nya menjadi kabar yang menghibur dan menguatkan. Hanya Tuhan lah yang sanggup memampukan dan menguatkan
kita untuk menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan hidup yang ada. Tuhan
selalu hadir dan menguatkan atau memberikan semangat baru kepada umat-Nya. “Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan
teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang
menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang
naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu,
mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” (Yesaya 40:30-31).
Untuk
memperoleh penghiburan yang datang dari Tuhan, kita harus membersihkan hati dan
pikiran kita, serta meluruskan tutur kata dan perilaku yang bengkok dan
bercela. Jangan berdoa kepada Tuhan supaya hidup
ini menjadi mudah. Tetapi berdoalah supaya kita menjadi pribadi yang lebih kuat
untuk menghadapi segala bentuk kesulitan dan tantangan atas hidup kita. Sediakan
waktu untuk ada bersama-Nya serta serahkan diri dan hidup untuk digembalakan
oleh-Nya.
“Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai
penolong dalam kesesakan sangat terbukti” (Mazmur 46:2)
[1] Intan
Olivia Marbun: “Mama, Aku Cantik kan?” http://nasional.news.viva.co.id/news/read/848161-intan-olivia-marbun-mama-aku-cantik-kan
seperti diunduh pada tanggal 22 November 2016