“Ziarah Spiritual” pertama-tama muncul dengan
kuat dalam tradisi budaya Yahudi-Hellenistik, ketika
orang-orang Kristiani mempunyai pengalaman sebagai “orang asing” dan sebagai
minoritas yang teraniaya, yang
bergulat untuk mengidentifikasikan dirinya
di tengah kekuatan tradisi-tradisi religius dan budaya yang dominan pada saat
itu.
“Ziarah Spiritual” membawa
mereka keluar dari asal-usul mereka, dan membangun relasi dengan tradisi-tradisi
agama-agama lainnya, mengalami transformasi, untuk menggali lebih penuh
realitas tradisi-tradisi agama-agama lainnya tanpa kehilangan jati diri dan
perspektif teologis mereka.
Ziarah
spiritual juga akan menolong kita untuk memahami asal usul kita, dan siapakah
kita yang sebenarnya guna membangun relasi yang baik dengan tradisi-tradisi
agama lainnya, tanpa kehilangan jati diri dan perspektif teologis kita ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar