Zaman dulu ada seorang Raja, yang
menempatkan sebuah batu
besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi,
untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan.
Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba ditempat itu,
dan mereka berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga orang
besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi,
untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan.
Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba ditempat itu,
dan mereka berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga orang
yang datang, yang mencaci maki sang Raja, karena tidak membersihkan
jalan dari rintangan batu itu. Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan
jalan dengan menyingkirkan batu itu.
Tidak lama kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak
jalan dari rintangan batu itu. Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan
jalan dengan menyingkirkan batu itu.
Tidak lama kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak
sekali sayur mayur. Ketika semakin dekat, petani ini berhenti dan meletakkan
semua sayur yang dibawanya, dan mencoba memindahkan batu itu kepinggir jalan.
Setelah berusaha keras mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil
menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat
kembali sayurnya, ternyata ditempat batu tadi ada kantung yang berisi
banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini
hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan.
Petani ini kemudian belajar satu hal, bahwa di dalam setiap rintangan, tersembunyi
semua sayur yang dibawanya, dan mencoba memindahkan batu itu kepinggir jalan.
Setelah berusaha keras mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil
menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat
kembali sayurnya, ternyata ditempat batu tadi ada kantung yang berisi
banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini
hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan.
Petani ini kemudian belajar satu hal, bahwa di dalam setiap rintangan, tersembunyi
berkat (dan juga kesempatan) yang
dapat dipakai untuk memperbaiki hidup kita
di masa depan. Blessing in Disguise!
”Ia membuat segala sesuatu indah
pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan
dalam hati mereka ...” (Pengkotbah 3:11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar