Ada seorang raja yang baru saja memecat bendahara kerajaannya sebab ia didapati tidak jujur. Maka raja mulai mencari siapakah gerangan orang yang dapat menduduki jabatan bendahara negara yang sangat penting itu. Akhirnya, setelah melalui seleksi yang sangat ketat, raja mengangkat seorang yang tadiya hanyalah seorang rayat jelata yang sederhana, untuk menjabat sebagai bendahara kerajaan. Hal ini terjadi semata-mata karena kejujuran orang tersebut yang sudah terkenal di mana-mana.
Perubahan kedudukan ini segera membawa pengaruh yang
besar. Kalau tadinya ia dan keluarganya tinggal di sebuah pondok sederhana,
kini sesuai dengan kedudukannya, ia tinggal di sebuah
rumah besar dan mewah. Tidak kekurangan sesuatu apa pun. Hal ini berlangsung
selama kurang lebih satu tahun lamanya, sampai pada suatu hari disampaikan
aebuah laporan kepada baginda raja.
Laporan itu menyatakan bahwa beberapa waktu yang lalu,
pengawal yang menjaga gedung perbendaharaan kerajaan melihat bahwa si bendahara
tersebut pergi keluar dari gedung dengan membawa sebuah bungkusan. Menurut
laporan, ternyata hal seperti itu bukan hanya terjadi satu atau dua kali saja,
tetapi setiap kali ia masuk dan keluar gedung perbendaharaan kerajaan, ia
selalu membawa bungkusan seperti itu. Maka muncullah kecurigaan baginda raja. Apakah ia mencuri sesuatu? Raja kemudian mengeluarkan perintah untuk menangkap benahara itu pada
keesokkan harinya, pada saat ia pulang kerja. Ketika ia dibawa menghadap
baginda raja, ternyata memang benar ia membawa sebuah bungkusan.
Kecurigaan raja sedemikian besar, sehingga dengan segera ia memerintahkan agar bungkusan itu dibuka.Ketika dibuka, apakah yang terdapat di dalam bungkusan itu? Apakah emas, perak, belian? Ternyata bukan. Isinya hanya sebuah pakaian tua yang sudah koyak-koyak. Raja menjadi sangat heran dan bertanya, "Apakah maksudmu membawa pakaian tua seperti ini masuk dan keluar ruang perbendaharaan kerajaan?"
Bendahara itu menjawab, "Baginda Raja, pakaian ini tak lain adalah pakaian yang dahulu saya pakai sebelum baginda mengangkat saya sebagai bendahara kerajaan. Setiap kali saya masuk ke dalam gedung kerajaan dan melihat begitu banyak emas, berlian dan permata yang ada di dalamnya, saya perlu sekali membawa pakaian tua itu. Maksudnya ialah agar saya tidak lupa diri, tetapi selalu ingat bahwa dahulu saya hanyalah seorang yang miskin dan hina, dan berkat kemurahan hati bagindalah saya dapat diangkat menjadi orang yang terhormat. Maka begitu saya melihat pakaian tua ini, segala ketamakan dan ketidakjujuran saya hilang, berganti dengan rasa syukur yang tak terhingga kepada baginda." Raja senang sekali mendapatkan kejujuran bendahara ini, dan ia segera melepaskannya dari segala tuduhan yang tidak beralasan.
Kecurigaan raja sedemikian besar, sehingga dengan segera ia memerintahkan agar bungkusan itu dibuka.Ketika dibuka, apakah yang terdapat di dalam bungkusan itu? Apakah emas, perak, belian? Ternyata bukan. Isinya hanya sebuah pakaian tua yang sudah koyak-koyak. Raja menjadi sangat heran dan bertanya, "Apakah maksudmu membawa pakaian tua seperti ini masuk dan keluar ruang perbendaharaan kerajaan?"
Bendahara itu menjawab, "Baginda Raja, pakaian ini tak lain adalah pakaian yang dahulu saya pakai sebelum baginda mengangkat saya sebagai bendahara kerajaan. Setiap kali saya masuk ke dalam gedung kerajaan dan melihat begitu banyak emas, berlian dan permata yang ada di dalamnya, saya perlu sekali membawa pakaian tua itu. Maksudnya ialah agar saya tidak lupa diri, tetapi selalu ingat bahwa dahulu saya hanyalah seorang yang miskin dan hina, dan berkat kemurahan hati bagindalah saya dapat diangkat menjadi orang yang terhormat. Maka begitu saya melihat pakaian tua ini, segala ketamakan dan ketidakjujuran saya hilang, berganti dengan rasa syukur yang tak terhingga kepada baginda." Raja senang sekali mendapatkan kejujuran bendahara ini, dan ia segera melepaskannya dari segala tuduhan yang tidak beralasan.
"Kepercayaan adalah hal yang terkadang kita
anggap kecil, tapi bernilai sangatlah besar"
Selain menjadi orang yang dapat dipercaya orang lain, mempercayai orang lain juga merupakan hal yang
tidak kalah pentingnya. Alangkah tidak nyamannya, kalau hati kita selalu
dihantui dengan rasa curiga dan prasangka. Kalau semua orang tidak dapat
dipercaya, apakah kita masih pantas mengharapkan kepercayaan dari orang lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar