Bacaan : Markus 9: 2-13
Tidak
semua murid diperkenankan menyaksikan dan sekaligus merasakan sebuah peristiwa
besar yang terjadi di atas Bukit Tabor, seperti yang dialami oleh Petrus,
Yakobus dan Yohanes. Di sana
mereka melihat dengan mata kepala sendiri, bagaimana Yesus yang dimuliakan dan
mereka merasa sangat bahagia. Karena itu dengan penuh harap, mereka menawarkan
diri untuk mendirikan kemah untuk Musa, Elia dan Yesus sendiri. Dengan demikian
suasana yang penuh dengan kemuliaan bisa tetap dinikmati. Tetapi begitu mereka
selesai berbicara, suasana berubah kembali seperti semula dan mereka diajak
turun dari atas Bukit Tabor.
Bukan
karena Yesus tidak setuju dengan usulan mereka, tetapi karena saat itu masih
ada yang harus dikerjakan oleh Yesus dan para murid. Dan tugas itu dilakukan
tidak di atas Bukit Tabor, tetapi di kota
Yerusalem. Di sana Yesus akan memasuki saat-saat penderitaan, yang akan berakhir dalam
peristiwa kematian. Sebagai umat Tuhan kita juga sering lupa dengan panggilan
Tuhan dalam hidup ini. Kita ingin menciptakan suasana sorgawi dalam diri kita
sendiri dan bagi diri kita sendiri. Tugas yang harus kita lakukan tidak berada
di atas Bukit yang penuh dengan kemuliaan, tetapi di dalam kehidupan
sehari-hari di dunia yang penuh dengan berbagai macam persoalan &
tantangan, bahkan dunia yang penuh dengan berbagai macam permusuhan. Keinginan
ketiga murid untuk mendirikan tiga kemah di atas Bukit Tabor boleh dikata,
merupakan upaya mereka untuk menghindar dari tugas pokok mereka sebagai murid
Yesus.
Berada di ”zona aman” atau di atas Bukit yang penuh dengan kemuliaan
ternyata lebih menyenangkan daripada hidup di dunia yang penuh dengan berbagai
macam persoalan, tantangan dan permusuhan. Hampir dapat dipastikan, kita pun
mempunyai keinginan yang sama dengan para murid. Namun ada maksud Tuhan di
tengah-tengah situasi kehidupan yang semakin berat dan sulit yang kita hadapi
saat ini, yaitu membawa terang kasih Kristus di dalam kehidupan sehari-hari
kita dan tetap setia menjadi murid-Nya. Dalam Injil Markus 8:34-35 Tuhan Yesus berkata, ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan
nyawanya; ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya
karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar