Halaman

Selasa, 22 Juli 2014

SABAR, TUIHAN BELUM SELESAI MENCIPTAKAN AKU!"

Angel adalah seorang gadis remaja, berusia sekitar 14 tahun ...
Ia merasa kesal, karena apa saja yang dilakukannya mendapat kritikan dan celaan dari orangtua mau pun gurunya. Setiap hari, baik ayah mau pun ibunya selalu mencari-cari kekurangan dan kelemahan yang diperbuat Angel di rumah atau pun di ruang belajarnya. Begitu pula, ketika Angel berada di Kelas ... Setiap hari, gurunya selalu saja menemukan hal-hal yang kurang pada diri Angel. Entah penampilannya, ataukah pekerjaan rumahnya dan sebagainya.
 
Akhirnya ia membuat sebuah tulisan di karton dan di kalungkan di dadanya, "Sabar! Tuhan belum selesai menciptakan aku!"
 
Tidak ada seorang pun yang hidup tanpa menjalani "proses menjadi." Ketika aku masih berada di bangku Taman Kanak-Kanak, aku belajar untuk merapihkan tempat tidur dan mengenakan baju sendiri ... Perlahan, namun pasti! Sesudah di bangku SD, aku secara bertahap kita belajar untuk merapihkan meja belajar dan lemari buku. Selanjutnya, di bangku SMP aku belajar untuk memahami jati diri kita yang tiba-tiba bertumbuh dengan sangat pesat, yang membuat aku kerapkali merasa cangung dengan diriku ..
 
Untuk itu aku membutuhkan waktu, ketekunan, dan kesabaran. Bukankah bunga yang masih kuncup tidak boleh dipaksa untuk segera mekar? Jika setiap kelopaknya dipaksa mekar oleh tangan kita, maka bunga itu justru akan terluka dan rusak.
 
Namun adakah yang akan memahami diriku, bahwa Tuhan masih belum selesai menciptakan aku ?! Mengapa begitu sulit untuk memahami bahwa Tuhan masih berproses dalam diriku?
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar