Halaman

Kamis, 12 Maret 2015

HIDUP BERDAMAI DENGAN GLAUCOMA


By Pdt. Maryam Kurniawati D.Min

Beberapa hari yang lalu, saya mengalami gangguan di mata sebelah kanan saya. Rasanya nyeri dan kepala pening. Sudah lama saya tidak kontrol ke dokter, pertama kuatir ukuran kacamata bertambah, dan kedua, merasa aman, dan tidak ada gangguan yang cukup berarti. Kontrol ke dokter bisa dilakukan 6 bulan atau 12 bulan sekali. Kecuali ada situasi darurat (seperti serangan karena tekanan bola mata tinggi, pandangan kabur, rasa nyeri di mata atau pembuluh darah di mata pecah. Senin pagi (2/2/2015) akhirnya saya konsultasi ke Dr. Vinsensius di Klinik Mata Nusantara. Beliau adalah salah satu ahli Glaukoma, selain Dr. Srinagar (RS Aini, sudah uzur), dan Dr. Vidyapati (JEC Menteng) yang saya kenal.

Pertanyaan pertama yang diajukan adalah, siapa yang sakit Glaukoma di Keluarga. Jawaban saya, adalah Ibu dan Kakek saya (Ayah dari Ibu), dan saya mengalami Glaukoma sejak 12 tahun yang lalu. Sudah di laser kedua bola mata, karena tekanan bola mata yang tinggi dan secara teratur merawat Glaukoma saya dengan baik. Pemeriksaan dilakukan secara teliti, tekanan bola mata masih normal, hanya ukuran kacamata sebelah kiri bertambah dan permukaan mata kering. Saya harus memakai obat tetes Timol 2 kali sehari, dan air mata buatan 3-4 kali sehari. Ah tampaknya, saya harus lebih banyak meneteskan air mata agar permukaan mata saya tidak kering smile emoticon Saran dokter, saya harus menghindari obat2 flu seperti Panadol, Obat Batuk yang biasa dijual di apotik-apotik. Menghindari kopi frown emoticon (sedihnya, karena saya paling suka dengan teh dan kopi).

Tapi Tuhan sungguh baik, saya sudah mengalami serangan dua kali (mata kiri), di laser kedua bola mata, ukuran kaca mata jauh dekat plus plus... Tapi saya masih bisa membaca banyak buku, menggunakan komputer/laptop, menulis, melayani Kebaktian/Sakramen, bahkan membuat Kurikulum dan menyelesaikan studi saya tepat pada waktunya. Penglihatan saya berangsur-angsur memang berkurang, tapi seperti yang pernah di katakan Ayah saya, "Tuhan menutup sebagian matamu agar engkau tidak melihat Hal-Hal yang tidak perlu kau lihat."

Saya ingin mensharingkan kepada Teman-Teman, apa itu Glaukoma dan bagaimana kita dapat mengatasi atau merawatnya dengan baik. Semoga bermanfaat. Soli Deo Gloria.


Glaukoma
Glaukoma merupakan kondisi dimana terjadi kerusakan saraf optik yang diikuti dengan gangguan pada lapangan pandang, yang biasanya disebabkan karena tekanan bola mata yang meninggi. Hipertensi, diabetes militus juga merupakan faktor resiko terjadinya Glaukoma, selain orang-orang dengan kelainan kaca mata dengan minus/plus tinggi, migren dan riwayat penyakit Glaukoma dalam Keluarga (seperti Ibu/Ayah/Saudara kandung yang Glaukoma).

Penggunaan golongan cortisone (steroids) dalam jangka waktu lama dan terus-menerus, seperti obat tetes mata obat inhaler untuk penderita asma, obat steroid untuk radang sendi, dan pengasup obat yang memakai steroid secara rutin lainnya bisa menjadi pemicu faktor risiko timbulnya Glaukoma. Penggunaan kacamata minus tinggi juga dapat menjadi faktor risiko timbulnya glaukoma. Pada tekanan bola mata di atas 21 mmHg sangat berisiko tinggi terkena Glaukoma. Bagi sebagian orang, tekanan bola mata yang lebih rendah sudah dapat merusak saraf optik.

APA ITU GLAUKOMA?

Glaukoma adalah penyakit pada syaraf penglihatan yang menyebabkan luas pandangan menyempit dan dapat berakhir dengan kebutaan. Tekanan bola mata yang tinggi dapat membahayakan dan menghancurkan sel-sel daripada syaraf/nervus opticus di mata. Begitu terjadinya kehancuran sejumlah sel-sel tersebut, suatu keadaan bintik buta (blind spot) mulai terbentuk dalam suatu lapang pandangan. Bintik buta ini biasanya dimulai dari daerah samping/tepi (perifer) atau daerah yang lebih luar dari satu lapang pandangan. Pada tahap lebih lanjut, daerah yang lebih tengah/pusat akan juga terpengaruh. Sekali kehilangan penglihatan terjadi, keadaan ini tidak dapat kembali normal lagi (ireversibel). Dibanyak negara termasuk Indonesia, Glaukoma merupakan penyebab kebutaan nomor dua setelah katarak.

BAGAIMANA TERJADINYA GLAUKOMA

Penyebab penyakit ini multi factor. Tekanan bola mata yang meninggi merupakan faktor utama. Tekanan bola mata yang meninggi ini, paling sering disebabkan oleh hambatan pengeluaran cairan bola mata (humour aquous).

JENIS DAN TIPE GLAUKOMA

Bila merujuk South East Asia Glaucoma Interest Group (http://www.seagig.org), ada berbagai jenis Glaukoma, yakni Primary Open Angle Glaucoma (Glaukoma sudut terbuka), Acute/chronic closed angle glaucoma (Glaukoma sudut tertutup), Normal Tension Glaucoma, congenital glaucoma, pigmentary glaucoma dan secondary glaucoma.

Tipe pertama, Primary open angle glaucoma (Glaukoma sudut terbuka). Tipe ini merupakan yang paling umum/sering pada Glaukoma dan terutama terjadi pada orang lanjut usia (di atas 50 tahun). Penyebabnya adalah peningkatan tekanan di dalam bola mata yang terjadi secara perlahan-lahan. Rata-rata tekanan normal bola mata adalah 14 sampai 16 milimeter air raksa (mmHg). Tekanan sampai 20 mmHg masih dalam batas normal. Tekanan di atas atau sama dengan 22 mmHg diperkirakan patut dicurigai menderita Glaukoma dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Tipe kedua, Normal tension glaucoma (Glaukoma bertekanan normal). Glaukoma bertekanan normal adalah suatu keadaan dimana terjadi kerusakan yang progresif terhadap syaraf/nervus opticus dan terjadi kehilangan lapang pandangan meski tekanan di dalam bola matanya tetap normal. Tipe glaukoma ini diperkirakan ada hubungannya, meski kecil, dengan kurangnya sirkulasi darah di syaraf/nervus opticus, yang mana mengakibatkan kematian dari sel-sel yang bertugas membawa impuls/rangsang tersebut dari retina menuju ke otak. Sebagai tambahan, kerusakan yang terjadi karena hubungannya dengan tekanan dalam bola mata juga bisa terjadi pada yang masih dalam batas normal tinggi (high normal), jadi tekanan yang lebih rendah dari normal juga seringkali dibutuhkan untuk mencegah hilangnya penglihatan yang lebih lanjut. Glaukoma bertekanan normal ini paling sering terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit pembuluh darah, orang Jepang atau pada perempuan.

Tipe ketiga, Angle closure glaucoma (Glaukoma sudut tertutup). Glaukoma sudut tertutup paling sering terjadi pada orang keturunan Asia dan orang-orang yang penglihatan jauhnya buruk, juga ada kecenderungan untuk penyakit ini diturunkan di dalam keluarga, jadi bisa saja di dalam satu keluarga anggotanya menderita penyakit ini. Pada orang dengan kecenderungan untuk menderita Glaukoma sudut tertutup ini, sudutnya lebih dangkal dari rata-rata biasanya. Karena letak dari jaringan trabekular meshwork itu terletak di sudut yang terbentuk dimana kornea dan iris bertemu, makin dangkal sudut maka makin dekat pula iris terhadap jaringan trabecular meshwork. Kemampuan dari cairan mata untuk mengalir/melewati ruang antara iris dan lensa menjadi berkurang, menyebabkan tekanan karena cairan ini terbentuk di belakang iris, selanjutnya menjadikan sudut semakin dangkal. 
Jika tekanan menjadi lebih tinggi membuat iris menghalangi jaringan trabecular meshwork, maka akan memblok aliran. Keadaan ini bisa terjadi akut atau kronis. Pada yang akut, terjadi peningkatan yang tiba-tiba tekanan dalam bola mata dan ini dapat terjadi dalam beberapa jam serta disertai nyeri yang sangat pada mata. Mata menjadi merah, kornea membengkak dan kusam, pandangan kabur, dsb. Keadaan ini merupakan suatu keadaan yang perlu penanganan segera karena kerusakan terhadap syaraf opticus dapat terjadi dengan cepat dan menyebabkan kerusakan penglihatan yang menetap. Tidak semua penderita dengan glaukoma sudut tertutup akan mengalami gejala serangan akut. Bahkan, sebagian dapat berkembang menjadi bentuk yang kronis. Pada keadaan ini, iris secara bertahap akan menutup aliran, sehingga tidak ada gejala yang nyata. Jika ini terjadi, maka akan terbentuk jaringan parut diantara iris dan aliran, dan tekan dalam bola mata tidak meningkat sampai terdapat jumlah jaringan parut yang banyak. Serangan akut bisa dicegah dengan memberikan pengobatan. Berdasarkan hasil survey epidemiologi, glaukoma sudut tertutup lebih sering terjadi di Asia Timur, khususnya keturunan Tionghoa.

Tipe keempat, Pigmentary glaucoma. Pigmentary glaucoma adalah suatu bentuk yang diturunkan dari bentuk Glaukoma sudut terbuka yang mana kejadiannya lebih banyak terjadi pada laki-laki dari pada perempuan. Orang yang dengan miop (berkaca mata minus) biasanya yang lebih sering terkena. Bentuk anatomi dari mata merupakan faktor kunci untuk berkembangnya bentuk ini.

Tipe kelima, Congenital glaucoma. Bentuk ini adalah bentuk yang jarang terjadi, yang disebabkan oleh system pengaliran cairan mata yang abnormal. Ini bisa terjadi pada waktu lahir atau berkembang di kemudian hari. Para orang tua bisa mengetahui jika anaknya menderita kelainan ini dengan cara memperhatikan apakah anaknya sensitif terhadap cahaya, mata yang besar dan berawan/kusam atau mata berair berlebihan. Biasanya diperlukan tindakan bedah untuk menanganinya.

Tipe keenam, Secondary glaucoma. Bentuk ini adalah sebagai hasil dari kelainan mata lainnya seperti trauma, katarak, atau radang mata. Penggunaan obat-obat golongan steroid (kortison) juga mempunyai kecenderungan untuk meningkatkan tekanan di dalam bola mata.

KELUHAN-KELUHAN PENDERITA GLAUKOMA

Glaucoma kronis, nyaris tanpa keluhan. Bila mempunyai factor-faktor dan resiko seperti di atas, sebaiknya anda memeriksakan diri pada dokter mata.
Glaucoma Akut, tiba-tiba mata anda sakit, merah, melihat pelangi disekitar sumber cahay (lampu), dapat sakit kepala, mual sampai muntah. Bila hal ini terjadi, segeralah ke dokter mata.

PETUNJUK BAGI PENDERITA GLAUKOMA

1. Simpan dan pergunakan obat sesuai petunjuk dokter, jangan sampai kehabisan obat.
2.   Kontrol yang teratur untuk mengetahui kondisi mata anda kemungkinan adanya perubahan pengobatan (4-6 bulan sekali, dan bila terjadi seorang an segera ke Rumah Sakit Mata terdekat)
Jangan minum berlebihan, sekali minum cukup segelas air. Bila anda suka minum kopi, batasilah hanya secangkir sehari.
3.   Hindari ruang gelap (seperti bioskop, ruang pertunjukan opera dst)
4. Hindari kerja fisik dan mental yang berlebihan. Hindari kemungkinan mengangkat beban yang berat (5-10 kg).
Tidur dan istirahat yang cukup.
5.   Katakanlah dimanapun anda berobat bahwa anda penderita Glaukoma. Gunakanlah pola hidup dan makan yang sehat.

Semoga bermanfaat....!

(Dirujuk dari berbagai sumber, dapat di eksplorasi di Google)





 

4 komentar:

  1. Terima ksh Pdt. Apakh masih bs sembuh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut para dokter, tidak bisa Pak. Karena itu saya belajar untuk bersahabat karib dengan glaucoma.

      Hapus
  2. terimakasih pak,ini anak sy 6 th br saja didiagnosa terkena gloukoma,mau tanya dokter recommended terbaik jika operasi dimana ya pak?trmksh
    mohon doanya

    BalasHapus
  3. Halo pak bagaimana kondisi mata bapak sekarang apakah ada penurunan penglihatan atau gejala lain yang membuat anda tidak bisa melihat?

    BalasHapus