Halaman

Kamis, 12 Maret 2015

PAK WAGIO

Sepanjang hari ini, Pak Wagio - seorang tukang kayu dan asistennya membantu saya dan suami untuk memperbaiki pintu ruang kerja dan jendela yang pernah dibuka secara paksa, karena terkunci dari dalam. Tidak hanya itu saja, pintu kamar mandi dan pintu kamar serta pintu lemari dapur juga diperbaiki. Pak Wagio mengenal Ibu saya, karena sudah lama bekerja sebagai tukang kayu di perusahaan adik saya. 

Setiap ada masalah di rumah, rupanya Ibu saya hanya mau dibantu oleh Pak Wagio. Itu pasti karena Pak Wagio sangat cekatan memperbaiki semua masalah yang berkaitan dengan kayu (seperti pintu, lemari, jendela dan sebagainya). Cukup satu hari saja, semua masalah yang berkaitan dengan pintu telah teratasi. Sore hari, saya menjamu Pak Wagio dengan segelas Wasgitel (Wangi, Sepet, Legi, Kentel), alias Teh Manis Panas dan asistennya, segelas kopi Aceh panas. 

Mereka mengambil tempat di depan rumah, menikmati Teh dan Kopi yang saya buat sendiri seraya duduk di depan rumah sambil merokok. Menjadi seorang tukang kayu, bukanlah sebuah pekerjaan yang sederhana. Tidak semua tukang bangunan mampu mengerjakan detail yang rumit dari pintu, lemari, jendela dsb. Dalam perenungan saya, profesi apa pun juga, walau pun hanya menjadi tukang kayu, sungguh akan membesarkan hati dan jiwa. 

Banyak orang yang membutuhkan mereka, dan sehebat apa pun kita, bahkan seberapa pun banyaknya uang kita, ternyata kita masih membutuhkan kehadiran dan bantuan "Pak Wagio." Bukankah hal ini mengingatkan kita, bahwa siapa pun kita, membutuhkan kehadiran dan pertolongan orang lain untuk melengkapi kehidupan kita dan tanpa mereka, kita tidak akan mampu berbuat banyak. Terimakasih Pak Wagio!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar