Halaman

Minggu, 30 Oktober 2011

Sabar dan Berpengharapan


Bacaan: Matius 13:24-30, 36-43

Dulu orangtua saya sering mengatakan : Orang sabar itu dikasihi Tuhan. Lalu saya pikir-pikir, jangan-jangan saya ini tidak dikasihi Tuhan, karena saya ini orangnya tidak sabaran. Tapi sampai hari ini, saya sungguh-sungguh merasa dikasihi Tuhan, karena punya suami yang sabar dan dua anak laki-laki yang perbandingannya 1:1. Maksudnya, yang satu sabar seperti bapaknya, dan yang satu lagi tidak sabaran, seperti ibunya. Jadi saya dan suami saya punya patner yang sama profilnya. Sebenarnya apa sih “kesabaran” itu? Ada orang bilang, sabar itu adalah sikap tenang, tidak terburu nafsu dan tahan dalam menghadapi segala macam situasi. Dalam kehidupan sehari-hari, mana lebih banyak, orang yang sabar atau orang yang tidak sabaran?! Di kota Jakarta seperti sekarang ini, rasanya sulit sekali menemukan orang-orang yang sabar, yang selalu bersikap tenang dan tahan dalam menghadapi segala situasi. Akan lebih mudah buat kita untuk menemukan orang-orang yang tidak sabaran. Hari Sabtu, misalnya di rumah sudah bikin janji, mau pergi dengan istri dan anak-anak ke suatu tempat. Maklum dari hari Senin sampai Jumat sudah kerja seharian, dan pulang selalu malam. Tiba-tiba hari Sabtu harus masuk kerja di kantor. Acara jadi berantakan, lalu istri dan anak-anak di rumah jadi marah-marah. Lalu di kantor, ketemu dengan atasan yang galak, dan customer yang cerewetnya bukan main. Akhirnya, sepanjang hari itu, bawaannya jadi mau marah terus.

Di dalam Alkitab, ada dua kata Yunani yang diterjemahkan sebagai kesabaran, yaitu Anexikakos (an-ex-ik'-ak-os), yang artinya adalah patient of ills or wrong (sabar dalam kesesakan/kesalahan) dan dari kata makrothumia (mak-roth-oo-mee'-ah) yang artinya patience, have long patience, longsufferings (kesabaran, menanti dengan sabar, ketekunan, ketahanan,).  Dengan demikian kesabaran adalah sikap tenang atau menanti dengan sabar, dan tahan menghadapi keadaan yang sulit. Dalam kitab Amsal 14:29 dikatakan, “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah, membesarkan kebodohan!” Saudara2, kesabaran kita butuhkan dalam menjalani kehidupan ini, karena ada banyak masalah yang kita hadapi dalam kehidupan ini. Sekali waktu mungkin kita diperlakukan secara tidak adil, atau dijahati orang lain. Kalau kita bertindak gegabah, itu pasti akan merugikan atau mencelakakan diri kita sendiri. Oleh karena itu satu-satunya jalan, adalah minta pertolongan dan kekuatan dari Tuhan! Contohnya adalah Daud. Berulang kali Daud dijahati oleh Saul, tetapi Tuhan menolong Daud dan tidak mempermalukan Daud. Menurut Thomas Aquino, kesabaran adalah kebajikan dari Tuhan, yang memampukan kita untuk dengan tenang (artinya tanpa mengeluh dan tanpa kepahitan) menunggu terwujudnya kehendak Tuhan dalam kehidupan kita. Oleh karena itu dalam Injil Matius 13:24-30, 36-43 Tuhan Yesus mengajak kita untuk belajar dari perumpamaan tentang gandum dan ilalang. Gambaran tentang gandum dan ilalang itu akrab bagi para pendengar Yesus waktu itu. Ilalang adalah hama bagi petani gandum. Celakanya, bentuk pohon ilalang dan pohon gandum itu hampir sama. Pada awal pertumbuhannya, ilalang dan gandum sangat sulit dibedakan. Ilalang dan gandum baru dapat dibedakan saat keduanya berbulir, tetapi pada saat iitu ilalang tidak dapat dicabut, karena akar-akar ilalang dan gandum sudah saling terkait. Oleh karena itu, mereka harus menunggu masa panen tiba untuk memisahkan biji gandum dan biji ilalang, karena biji gandum dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari, sedangkan biji ilalang dibuang karena tidak ada gunanya.

Dari perumpamaan itu, Tuhan Yesus mau menyampaikan kepada kita, bahwa bila Ia menebarkan benih yang baik, maka si jahat menaburkan benih semacam ilalang yang sukar dibedakan dengan biji gandum yang ditaburkan. Oleh karena itu tidak perlu mempersalahkan orang lain, menghakimi atau membalas kejahatan dengan kejahatan, karena hanya Allah yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat dan pada waktunya, Tuhan akan mengalahkan kejahatan dan menggantinya dengan Kerajaan Allah yang penuh damai sejahtera. Firman Tuhan dalam 16:32 berkata, “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, dan orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar